Wednesday, February 25, 2004

Underground Economy

From: Hokan@t...
Date: Wed Feb 25, 2004 8:02 pm
Subject: Re: [LISI] Underground economy Re: Fwd: Individualisme


Bung Nano,

Kalau di Jerman ekonomi gelap istilahnya Schattenwirtschaft = ekonomi bayangan dan setahu saya sekarang kira2 18% dari yang resmi, jadi lonjak hebat dibandingkan dulu yaitu sekitar 12-13%. Angka2 ini ada sebab ada segudang lembaga2 statistik ekonomi di banyak universitas yang monitor terus menerus.

Di jaman Blanda setahu saya Boeke memperhatikan hal ini dan menulis theori tentang ekonomie dual di Indonesia. Kawan2 LSM di Solo setahu saya sudah menterjemahkan bukunya 20 tahun yang lalu.

Waktu itu petani2 kita sudah pandai menyembunyikan jumlah panen sebagai bentuk perlawanan pasiv (sekarang tentu sama saja). Perdagangan sayur dan palawija juga
terjadi malam hari, sebab kalau tidak barang2 itu rusak terpanggang matahari, sebab itu memang yang mau monitor ekonomi desa harus rajin bangun pagi.

Integrasi sektor gelap kedalam sektor resmi memang semacam integrasi dari ekonomi rakyat pinggir kedalam ekonomi nasional. Tahun 60-an setahu saya kebanyakan perusahaan2 menengah masih belum terdaftar dikantor pajak, hanya bayar pajak desa saja. Waktu itu saya dengar2 diskusi2 orang2 tua mereka menaksir ekonomi gelap kira 2 x dari yang terang.

Berapa angka itu sekarang saya terus terang tidak tahu, tetapi biasanya orang2 menduga gelap 50% dari yang terang. Angka ini sangat moderat mengingat Junani saja gelap dan terang masih sama besarnya. Dipihak lain dengan adanya minyak bumi sektor negara sangat dominan, tapi berapa produksi BUMN yang benar? Jadi memang angka2 dasar kita penuh tanda tanya. Sebab itu memang proyek2 reformasi ekonomi sementara ini hanya bisa dijalankan dengan trial and error saja. Dalam hal ini kita ahli banget.

Nb. saya 4 tahun lalu pernah tulis review kasar mengenai ekonomi kita. Kalau belum dapat saya kirim.

Wasalam


hok An

No comments: